Dari pohon tumbuhnya buah,

Mari kita petik bersama.

Budaya baca sungguh berfaedah,

Raihlah ilmu sepanjang masa.

BATANG HARI, 17 Juli 2025 – Suasana pagi di SMP Negeri 2 Batang Hari hari ini terasa berbeda. Sebelum bel tanda masuk kelas berbunyi, para siswa tidak lagi terburu-buru menuju bangku masing-masing. Sejak pukul 07.00 WIB, puluhan siswa dan guru berkumpul di halaman sekolah, bukan untuk upacara, melainkan untuk sebuah kegiatan yang kini menjadi rutinitas baru yang positif: gerakan membaca bersama.

Inisiatif "Budaya Baca Pagi" ini merupakan langkah konkret SMPN 2 Batang Hari dalam menumbuhkan kecintaan literasi di kalangan peserta didiknya. Setiap hari, selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, seluruh warga sekolah diwajibkan untuk membaca. Buku-buku yang dibaca pun beragam, mulai dari buku fiksi, non-fiksi, majalah, hingga koran, yang semuanya tersedia di pojok baca setiap kelas dan perpustakaan sekolah.

Kepala SMP Negeri 2 Batang Hari, Bapak Saiful Muluk, S.Pd.I, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. "Kami percaya bahwa membaca adalah jendela dunia. Dengan membiasakan anak-anak membaca setiap pagi, kami berharap mereka tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga melatih fokus dan konsentrasi mereka sebelum memulai pelajaran," ujarnya.

Terlihat jelas bagaimana siswa-siswi menikmati momen membaca ini. Ada yang serius menyelami halaman buku cerita, ada pula yang berdiskusi kecil dengan teman sebangkunya tentang informasi menarik yang baru mereka dapatkan. Salah seorang siswa kelas VIII, Rahmat Hidayat, mengaku senang dengan program ini. "Dulu agak malas baca buku kalau disuruh. Tapi sekarang, karena semua teman-teman juga baca, jadi ikut semangat. Lagian, seru juga bisa tahu banyak hal baru dari buku-buku yang ada di sekolah," tutur Rahmat sambil tersenyum.

Kegiatan Budaya Baca Pagi ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi pengembangan minat baca siswa secara berkelanjutan. Dengan semakin tertanamnya kebiasaan membaca sejak dini, SMP Negeri 2 Batang Hari optimis dapat mencetak generasi penerus yang cerdas, kritis, dan berwawasan luas. Langkah kecil ini membuktikan bahwa dengan komitmen dan konsistensi, budaya literasi dapat tumbuh subur di lingkungan sekolah.